Macam-Macam Zat Adiktif, Contoh & Dampaknya bagi Tubuh | Kimia Kelas 8



Kalau kamu biasa minum kopi, maka lama kelamaan kamu akan sampai pada tahap dimana jika kamu tidak minum kopi, maka hidupmu hampa. Itu adalah dampak yang dihasilkan dari zat yang disebut dengan zat adiktif.

“Tapi kan, zat adiktif itu narkoba?”

Belum tentu guys, zat adiktif itu nggak cuma ada di narkoba. Biar kamu lebih paham, yuk kita belajar apa saja yang termasuk dalam golongan zat adiktif!

Selain kopi, jika kamu rajin minum teh setiap hari, maka kamu akan merasakan efek yang kurang lebih sama seperti kopi. Hidupmu akan hampa dan kurang bermakna (aseek). Hal ini dikarenakan teh juga memiliki zat adiktif yang terkandung di dalamnya.

kopi dan teh adalah contoh zat adiktif

Teh atau kopi? (Sumber: mercola.com)

 

Zat ini akan mempengaruhi kerja tubuh kamu. Jika kamu tidak mengkonsumsinya dalam jangka waktu tertentu, maka tubuh kamu akan seperti kehilangan sesuatu, kemudian mengirimkan perintah ke otak untuk mengonsumsi zat tersebut.

 

Pengertian Zat Adiktif

Menurut definisi para ilmuwan, zat adiktif adalah zat aktif yang jika dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat mempengaruhi kerja biologis serta menimbulkan efek ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikanWah, terdengar seram ya :(.

akibat zat adiktif

Kira-kira begini visualisasi orang yang sudah ketagihan suatu zat (sumber: giphy.com)

 

Jika sudah pada tahapan paling parah, maka menghentikan konsumsi zat tersebut dapat menyebabkan rasa lelah atau sakit yang luar biasa. Zat ini bisa ditemukan secara alami, semi sintetis ataupun hasil dari sintesis murni.

 

Macam-Macam Zat Adiktif

Ilmuwan membagi zat ini menjadi 3 macam, yaitu:

  1. Narkotika
  2. Psikotropika
  3. Zat adiktif selain narkotika dan psikotropika

 

Nah sekarang mari kita pelajari ketiga macam zat adiktif tersebut disertai contoh dan dampaknya bagi tubuh!

 

1. Narkotika

Narkotika adalah zat adiktif yang bersifat menekan kesadaran dan rasa sakit. Zat ini peredarannya dilarang di seluruh dunia dan tercantum pelarangannya pada undang-undang.

Narkotika biasanya digunakan dalam dunia medis untuk menghilangkan rasa sakit karena operasi, terapi medis, mengurangi nyeri dan sebagai penghilang kesadaran (obat bius). Selain itu, narkotika juga pernah dipakai tentara Amerika saat perang dunia, untuk mengurangi rasa sakit akibat terkena tembakan musuh.

jenis narkotika

 

Zat ini bisa didapatkan dalam bentuk alami dan sintetis, selain itu bahan ini juga bisa diolah lebih lanjut menjadi bahan yang memiliki efek yang lebih kuat.

Yang temasuk dalam golongan ini di antaranya adalah opium, kokain, dan heroin. Penyalahgunaan narkotika tanpa resep dokter, akan menyebabkan efek yang serius. Selain ketergantungan, efek buruk lain yang bisa timbul adalah kerusakan hati jantung pecahnya pembuluh darah di otak hingga kematian.

 

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat adiktif yang menimbulkan stimulus atau rangsangan terhadap susunan saraf pusat. Zat ini peredarannya dilarang di seluruh dunia dan tercantum pelarangannya pada undang-undang.

Psikotropika umumnya hanya digunakan dalam dunia medis dan penelitian. Dalam dunia medis, psikotropika biasa dipakai untuk pengobatan gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan tidur hingga skizofrenia.

jenis psikotropika

 

Dari semua zat adiktif, psikotropika biasanya mempunyai bentuk produk yang lucu dan menarik, seperti permen berwarna, atau perangko bergambar lucu-lucu

Yang termasuk dalam golongan ini di antaranya adalah LSD, ekstasi, atau sabu-sabu. Penyalahgunaan psikotropika tanpa resep dokter, dapat menyebabkan efek yang serius. Mulai dari halusinasi yang parah, depresi akut, kerusakan organ dalam seperti jantung, liver dan ginjal, hingga kematian.

 

3. Zat Adiktif selain Narkotika dan Psikotropika

Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang menghasilkan suatu reaksi biologis pada tubuh, tetapi tidak menghilangkan kesadaran penggunanyaBiasanya zat ini mempengaruhi kerja tubuh seperti meningkatkan kewaspadaan, melemaskan otot, atau sebagai antidepressant ringan.

Ada beberapa produk yang mengandung zat ini dijual bebas, tapi ada beberapa pula yang dijual dengan aturan yang lumayan ketat. Produk yang termasuk klasifikasi ini bisa kamu temui dengan mudah, bahkan bisa kamu konsumsi setiap hari tanpa kamu sadari.

kopi mengandung zat adiktif

Ngopi itu nikmat kawan! (sumber: giphy.com)

 

Kopi dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein termasuk zat adiktif yang terkandung di dalam kopi dan teh (kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi) dapat membuat kamu terjaga dan berkonsentrasi dengan meningkatkan kewaspadaan pada otak.

jenis zat adiktif selain narkotika dan psikotropika

 

Untuk barang yang dijual dengan bebas terbatas biasanya termasuk ke dalam golongan antidepressant ringan. Contoh pertama adalah rokok yang mengandung zat adiktif berupa nikotin. 

Nikotin dalam rokok dapat membuat penggunanya mengalami relaksasi dan tenang. Namun ada efek buruk saat mengkonsumsi rokok. Secara klinis mengkonsumsi rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, hipertensi, serta gangguan kehamilan dan janin.

Contoh berikutnya adalah minuman keras yang mengandung zat adiktif alkohol golongan etanol. Pada umumnya alkohol dikonsumsi oleh penduduk di daerah subtropis yang dingin untuk menghangatkan badan dalam jumlah yang terbatas.

Meskipun begitu, minuman beralkohol sebaiknya dihindari karena memicu banyak penyakit seperti gagal ginjal, jantung dan kanker organ dalam.

Memang tidak semua zat adiktif berbahaya untuk tubuh, tetapi, bagaimanapun juga, sesuatu yang menyebabkan ketagihan tidak akan berakhir baik untuk tubuh kamu.

Jika kamu suka mengonsumsi kopi atau teh secara berlebihan, sebaiknya dikurangi, karena jika kamu minum kopi atau teh menggunakan gula, bukan hanya kafein yang masuk ke tubuh, tapi gula juga, dan gula bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas atau diabetes.

Sesuatu yang kamu konsumsi secara wajar dan sesuai aturan pasti tidak akan merugikan kamu, tetapi jika kamu memaksakan untuk menambah dosis yang kamu konsumsi secara terus menerus, maka akan merugikan kamu.